Aneka Jajanan Jawa Kuno yang hampir Punah
- Mendengar jajanan jawa tentunya pikiran kita langsung tertuju pada
pasar tradisional dan identik dengan makanan atau camilan tradisionalnya
yang murah meriah. Taukah anda kalau ternyata jajanan enak dan murah
ini mulai dilupakan, karena jaman semakin modern, kreasi makanan semakin
banyak dan baru maka camilan atau jajanan pun ikut menyesuaikan diri.
Sekarang kita jarang menemukannya dan hanya bisa kita temukan di
beberapa pasar tradisional, itupun tidak selengkap dulu. kami mengangkat
judul ini karena kami ikut prihatin kenapa jajanan yang enak, murah dan
alami tersebut tidak kita lestarikan?
Jika anda
pecinta kuliner jajanan tradisional dan kesulitan menemukannya, anda
tidak perlu khawatir karena sekarang anda bisa membuatnya sendiri. Tim
kami sudah mempersiapkan beberapa contoh jajanan tradisional khas jawa
yang dulu menjadi favorit. Bagi para pedagang makanan atau jajanan
sebenarnya kalau sedikit lebih jeli dan kreatif, banyak sekali jajanan
tradisional yang bisa kita angkat ke permukaan dan kita buat lalu kita
jual lagi di era modern ini. Kami yakin jajanan jaman dulu tidak kalah
enak dengan jajanan jaman modern sekarang ini, bahkan menurut kami
jajanan kuno itu lebih alami dan menyehatkan. Tugas kita adalah
melestarikan makanan tersebut agar tidak punah karena makanan tersebut
merupakan makanan khas yang paling unik di daerah jawa. Jika bukan kita,
lalu siapa lagi yang bisa melestarikannya.
Jajanan-jajanan
yang sudah sedikit kita jumpai atau bahkan sudah tidak kita jumpai lagi
diantaranya adalah: wajik, mendhut, gethuk lindri, lentho, onde-onde,
klepon, wehku, untir-untir, kue puthu, grontol, pondoh jagung, jenang
katul dan masih banyak lagi jajanan lainnya baik yang sudah kita kenal
maupun belum kita kenal. kami sengaja hanya memberikan contoh jajananya
saja bukan resep dan cara membuatnya karena kami masih menyusunya, lain kali
kami pasti akan kami bagikan resepnya. Jajanan- jajanan yang akan kami
angkat dan tuliskan keterangannya ada 11 jenis yang kami anggap paling
langka dan sudah jarang kita temukan. Inilah 11 jenis jajanan jawa
tradisional yang hampir terlupakan.
1. Rondo Royal
Rondo Royal |
Jajanan ini mirip dengan combro yang sering orang makan, berbahan dasar tape dicampur tepung yang digoreng dan ditengahnya diberi gula jawa sehingga kalau digigit akan terasa enaknya, terpadu antara rasa gurih dan manis. Jajanan ini tempo dulu sudah sangat terkenal bahkan sampai ke perkotaan dan ada yang menamainya kue janda murah. Sekarang jajanan ini sudah kian jarang kita jumpai.
2. Onde-Onde Ceplis
Onde-Onde Ceplis |
Jajanan ini berasal dari Semarang, permukaannya ditaburi dengan wijen atau orang jawa sering menyebutnya ceplis. Ukuran dan isinya bermacam-macam, ada yang bulat kecil, bulat besar dan ada yang bulat merekah. didalamnya biasanya diberi isian kacang hijau atau coklat, ada juga yang tidak ada isinya. Makanan ini punya rasa yang gurih, manis dan renyah. Cocok sekali untuk menemani minum teh anda. Sekarang makanan ini agak jarang dijumpai di warung-warung, tetapi dipasar tradisional masih cukup banyak dijumpai.
3. Klepon
Klepon |
Klepon bentuknya mirip dengan onde-onde hanya saja ukurannya kecil dan teksturnya tidak kering atau agak basah dan empuk. Makanan ini dibuat dengan campuran berbagai bahan dan diatasnya ditabur dengan kelapa parut serta didalamnya biasanya diisi dengan gula merah yang meleleh saat digigit. Jajanan ini rasanya sungguh lezat namun sayangnya dipasar sudah semakin sedikit yang menjualnya.
4. Untir-Untir
Untir-Untir |
Makanan ini bentuknya mirip dengan tali tambang, sehingga ada juga yang menyebutnya dengan kue tambang. Rasanya yang gurih, manis dan renyah menjadikan makanan ini cocok untuk camilan teman untuk minum kopi atau teh. Jajanan ini dulu banyak dijumpai dipasar dan dijual dengan dikemas dalam kantong plastik. Ada 2 macam warna untir-untir ini yaitu satu warna (coklat) dan juga ada yang dibuat dengan dua warna (coklat tua dan muda).
5. Gethuk Lindri
Gethuk Lindri |
Jajanan yang satu ini cukup mempesona, dilihat dari warna dan bentuknya saja sudah penasaran ingin mencicipinya. Makanan ini terbuat dari singkong parut dan dibentuk dengan berlapis-lapis dan warna warni, cara makannya dengan dicocol ke parutan kelapa sehingga menghasilkan rasa yang gurih, manis dan enak. Jajanan memikat ini sayangnya semakin sulit ditemui baik dipasar tradisional sekalipun.
6. Wajik
Wajik |
Wajik adalah makanan tradisional khas jawa yang terbuat dari beras ketan putih dan gula jawa merah, makanan ini identik dengan hajatan di daerah jawa, biasanya makanan ini sebagai hidangan para tamu ataupun dibagikan sebagai oleh-oleh orang sehabis menghadiri suatu hajatan baik pernikahan, aqiqah, wayangan dan sebagainya. Tapi sungguh disayangkan, makanan ini sekarang sudah tergeser oleh makanan-makanan modern dan makin jarang dijumpai.
7. Carabikang
Carabikang |
Carabikang ini juga sangat kental dengan tradisi jawa, sama halnya wajik makanan ini sering kita temui saat orang ada hajatan. Kue ini dibuat dengan tepung beras, santan dan gula dan ada yang diberi pewarna alami merah, ungu, hijau dan sebagainya. Cara membuatnya juga terbilang unik dan jika belum mengetahui caranya maka akan susah membuatnya.
8. Kue ku
Kue Ku |
Sebenarnya kue ini berasal dari tionghoa, namun sampai sekarang kue ini terkenal dan banyak dijajakan di indonesia, sama halnya seperti bakpao yang juga berasal dari tioghoa. nama asli makanan ini adalah am ku kueh dan orang jawa menyebutnya kue ku. Makanan ini dibuat dengan tepung ketan dan gula, kemudian dicetak atau dibentuk menjadi beraneka ragam seperti cangkang kura-kura, bulat, aneka buah dan sebagainya dan diberi warna merah, hijau dan lain-lain. Rasanya yang empuk, legit dan enak serta didalamnya diisi dengan gula, kacang hijau atau coklat membuat daya tarik tersendiri.
9. Apem
Apem |
Apem adalah makanan tradisional warisan nenek moyang yang sudah paling langka, anak-anak muda jaman sekarang mungkin sudah tidak mengenal makanan ini. Dulu makanan ini sering disajikan di acara khusus seperti ritual, kenduri dan sebagai sesajen dalam suatu acara hajatan. Kue ini hampir mirip seperti carabikang, alat dan cara membuatnya juga sama. Bedanya apem dibuat berbentuk bulat pipih dan diatasnya biasanya diberi hiasan berupa cikal kelapa. Rasa dari jajanan ini adalah manis dan gurih serta legit dilidah. Anda bisa membelinya di pasar yang masih sangat tradisional karena sudah agak jarang ditemukan.
10. Lentho
Lentho |
Satu lagi jajanan nusantara yang sudah jarang orang suka memakannya atau jarang dijual dipasar tradisional yaitu lentho. makanan ini dominan terbuat dari singkong parut dan kacang kedelai (kacang tholo) atau bisa juga kacang tanah. Makanan ini rasanya sangat gurih dan enak, apalagi dinikmati ketika masih hangat. Bentuknya adalah seperti kepalan tangan karena cara membuatnya juga cukup mudah yaitu tinggal kita kepal dan goreng.
11. Kue Cenil
Kue Cenil |
Jajanan selanjutnya yang tak kalah kuno dan terkenal dijaman dulu adalah kue cenil. Dulu jika ada orang pergi ke pasar tidak afdol kalau tidak membawa oleh-oleh kue cenil ini. Bentuknya mirip cendol, rasanya manis dan berwarna warni serta ditaburi kelapa parut yang membuat rasanya lebih gurih.
Nah, Demikianlah 11 jajanan tradisional jawa yang sudah hampir tidak dikenal oleh anak-anak muda jaman sekarang yang sebenarnya merupakan warisan nenek moyang yang perlu kita jaga dan lestarikan keberadaannya karena warisan itu adalah merupakan suatu kekayaan tersendiri bagi bangsa kita. Mulai sekarang ayo kita cari atau kita buat makanan-makanan tersebut.
Maaf sekedar info dari orang jawa tulen. Untuk nomer
ReplyDelete1. Itu bukan Rondo royal melainkan jemblem, kalo rondo royal terbuat dari tape singkong yg digoreng selayaknya pisang goreng
6. Itu bukan wakil melainkan ketan salak, kalo wajik terbuat dari tepung ketan kasar, kelapa parut, dan gula merah yg diuleni trus dicetak tanpa pemasakan
terimakasih sudah mengomentari blog saya. memang masing-masing daerah punya nama masing-masing untuk makanan tradisional diatas gan, kebetulan di tempat saya namanya rondo royal, saya kuga orang jawa tulen, lahir di jawa tengah.untuk yang kedua ditempat saya memang namanya wajik, itu biasanya untuk hajatan, sejak kecil saya juga mengenal itu namanya wajik. masing-masing daerah memang punya nama masing-masing gan. terimakasih
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete